Kita diperingatkan untuk berhenti bermain sejenak dari halaman dunia.

Anas Azhar Nasim, 05 Maret 2023.


Perkenalkan Nama saya Anas, saya mau bercerita tentang masa kanak-kanak dan masa sekarang yang saya alami. Kita semua pasti mengalami masa kanak-kanak, dimana kita senang bermain-main di halaman dunia tanpa merasakan banyak tekanan dan beban pikiran. Saya kala itu banyak tertawa, bercanda, berlari-lari dan menangis untuk kembali tersenyum. Kebanyakan orang pasti mengalami hal yang sama, termasuk kamu. Inilah masa lalu yang kita rindukan untuk dirasakan kembali di masa sekarang.

Meninggalkan rumah dalam keadaan bersih dan pulang dalam keadaan kotor. Disambut kedua orang tua yang mengingatkan untuk segera membersihkan badan dan pakaian dari kotoran. Yang mengingatkan untuk tidak lupa makan dan tidak lupa pulang. Dan yang memberi peringatan ketika kita melakukan kesalahan dan kelalaian. Itu lah maha cinta nya orangtua kepada anaknya.

Dengan masa lalu tersebut saya diingatkan dengan masa sekarang yang sedang saya alami. Saya diingatkan kepada Allah yang memiliki cinta kepada Hamba-Nya, yang kepemilikanNya itu tidak diragukan lagi. Allah mengingatkan Hamba-Nya agar tidak lupa pulang, dengan menyeru lewat kumandang Adzan. Kita diperingatkan untuk berhenti bermain sejenak dari halaman dunia, untuk kemudian mensucikan diri dari salah dan dosa. Itu lah maha cintaNya Allah kepada Hamba-Nya yang melebihi cinta seorang ibu kepada Anaknya.

Namun, sayangnya saya tidak mau beranjak dari tempat permainan meski telah diseru berkali-kali. Saya yang sebenarnya malu dan tidak mau dalam keadaan terus seperti ini, selalu terus mencoba untuk memperbaiki diri meski kadang selalu di begal oleh nafsu yang belum terkendali. Saya mengerti bahwa manusia akan diliputi lalai dan lupa, terlagi ketika selalu mengejar kesenangan dunia. Ketika diberikan musibah, baru merasakan kelemahan sehingga kembali dengan penyesalan dan kepasrahan. Tapi rasa kembali itulah yang kerap kali saya syukuri dan selalu ingin merasakannya, bahkan ketika sedang tidak diberi musibah.