Hikmah yang tidak terduga.

Anas Azhar Nasim, 16 November 2023.


Kita tidak mengetahui sebab-akibat dari segala perkara yang terjadi nanti. Bisa jadi, kita merencanakan suatu perkara yang kita sangka akan menguntungkan, tetapi ternyata justru merugikan. Tidak jarang kita melihat bahwa kemudahan datang dari kesulitan, dan kesulitan justru lahir dari kemudahan. Terkadang, anugerah tersembunyi di balik ujian, sementara ujian terselubung dalam anugerah. Bisa jadi kita mendapatkan keuntungan dari musuh-musuh, dan sebaliknya, kita justru dirugikan atau dilukai oleh orang yang kita anggap sebagai teman. Oleh karena itu, bagaimana mungkin seorang yang berakal bisa merasa cukup bijak untuk mengatur rencana bersama Allah Swt., sedangkan dia sendiri tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan? kebahagiaan ataukah marabahaya?

Dengan demikian, bagaimana mungkin orang yang berakal ikut mengatur rencana bersama Allah Swt., sedangkan dia tidak tahu apa yang akan mendatanginya, kebahagiaan ataukah marabahaya? 

Syekh Abu Hasan Asy-syadzili pernah berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya kami ini lemah dalam menolak bahaya dari diri kami sekiranya kami tahu apa yang Engkau tahu. Maka bagaimana kami kuat menghadapi bahaya itu, sedangkan kami tidak tahu apa yang kami tidak ketahui?”. Doa ini menggambarkan betapa lemahnya manusia dalam memahami takdir. Kita sering kali berusaha menolak sesuatu yang kita anggap buruk, padahal bisa jadi itulah yang terbaik bagi kita. Sebaliknya, kita menginginkan sesuatu dengan penuh harap, padahal bisa jadi hal tersebut justru membawa keburukan bagi kita. Allah Swt. telah mengingatkan kita dalam firman-Nya:

Cukuplah menjadi pengingat bagi kita firman Allah swt. berikut

وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216)

Berapa kali kita menginginkan sesuatu, kemudian Dia menyingkirkannya darimu, lalu engkau menjadi sedih hati dan menderita sehinga ketika Dia menyibak hakikat keinginanmu yang tecapai. Engkau mengetahui bahwa Allah Swt. ternyata senantiasa memerhatikanmu, sedangkan engkau tidak tahu. Allah Swt. juga memberikan pilihan terbaik untukmu, sedangkan engkau tidak mengetahuinya. Betapa buruknya seorang murid, tapi dia tidak memiliki pemahaman dan betapa buruknya hamba yang tidak mau menyerahkan dirinya pada Penciptanya. - Kitab At-Tanwir