Jika saya tanya "siapa yang dapat kamu kendalikan?" Jawabannya siapa??

Anas Azhar Nasim, 21 Januari 2024.


﴿ فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙ ﴾

21.  Maka, berilah peringatan karena sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah pemberi peringatan. 22.  Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.

___

Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam mempunyai peran dan tugas sebagai suri tauladan dan pembawa kebaikan. Rasulullah dakwah dengan segala akhlak indahnya mulai dari secara sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan, beliau menyampaikan islam kepada umat manusia, memberi peringatan dan petunjuk. Namun demikian Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad tidak berkuasa menjadikan seseorang beriman. Akan tetapi, Allah-lah yang berkuasa menjadikan manusia beriman. karena tugasnya tidak lain hanyalah memberi peringatan dengan menyampaikan kabar gembira dan kabar yang tidak gembira.

Terlepas dari konteks dakwah, baik dalam kehidupan berorganisasi atau sehari-hari yang bisa saya kendalikan hanyalah diri saya sendiri.

Dalam konteks dakwah, berorganisasi, atau kehidupan sehari-hari kita sering terlalu berharap orang lain akan selalu mengikuti apa yang kita pinta dan apa yang kita perintahkan. Seolah-olah merasa bahwa kita dapat mengendalikan mereka. Ekspektasi-ekspektasi ini yang kadang merusak kejernihan berfikir kita, terlagi ketika hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan dan diangankan.

Talk less, Do more. Berhenti bersikeras mengendalikan orang lain. Dengan demikian, kita bisa menambah value kedamaian dalam diri kita. Semakin kita berusaha untuk mengendalikan orang lain, semakin besar potensi kekecewaan yang akan kita alami karena disamping kendali ada harapan yang kita simpan.

Mengarahkan akan lebih baik daripada mengendalikan orang lain. Dimulai dengan mengendalikan diri, kita dapat mengontrol setiap tindakan yang akan kita buat. Dengan demikian kita telah memperbaiki interkasi sosial dan membuat sebuah lingkungan yang baik karena mereka akan melihat kita sebagai contoh yang baik.

Jangan berusaha mengubah cara pandang dunia terhadap kita, sebaliknya perlakukan dunia dengan kebijaksanaan dan kebaikan, ciptakan dunia yang baik agar cara pandang orang-orang terhadap dunia baik.