Jangan habiskan waktu untuk sesuatu yang mustahil: kita tak mungkin menyenangkan semua orang 

Anas Azhar Nasim, 03 Januari 2023.


Dalam banyak keadaan kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan yang menuntut kita untuk dapat mengambil sebuah keputusan atas pilihan tersebut. Dunia sebagai tempat kita singgah terdapat ujung benar dan salah. Apa pun keputusan yang kita ambil, ke mana pun kita pergi, ada saja yang setuju dan tidak setuju, ada yang suka dan tidak suka.

Tapi karena itu, jangan biarkan pikiran kita menyeret kita pada kekhawatiran, kecemasan, apalagi ketakutan. Dengan perasaan-perasaan seperti ini, kita tidak akan dapat mengambil keputusan dengan baik. Alhasil karena sulit dalam menentukan keputusan atau tidak dapat mengambil keputusan dengan baik, maka kebahagiaan dan kualitas hidup kita yang menjadi korbannya.

Tiga minggu lalu, Jumat 28 Juni 2024 di threads saya menulis “kualitas kebahagiaan dan kehidupan seseorang sebagian besar ditentukan dari keilmuan”. Maksud saya adalah jika kita kaitkan dengan tulisan saya pada paragraf pertama di atas, dengan tahu apa dan bagaimana yang akan kita hadapi atas segala keputusan kita, kita akan siap mengambil keputusan bagaimana pun tanggapan orang lain.

Kita mungkin tidak dapat menjaga diri kita terbebas dari kekacauan sepanjang waktu. Namun, kita dapat mengendalikan pikiran kita untuk meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak selalu dimulai dengan membahagiakan orang lain, karena ketika demikian kita sering lupa untuk membahagiakan diri sendiri. Maka mulailah membahagiakan orang lain dengan membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu. Jika ternyata dunia menuntut kita untuk selalu membahagiakan orang lain sedang kan kita dalam keadaan yang tidak bahagia. Maka berhenti, biarkan dunia yang mengikutimu. Baiknya kita tidak menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran untuk hal-hal yang mustahil, yaitu “Memuaskan Semua Orang”. Kita berbuat baik, beberapa orang mungkin tidak akan suka. Kita berbuat jahat, orang-orang dekat bisa saja menjauh.

Lihat dirimu, dengarkan hatimu. Tanyakan apakah langkah yang diambil kelak akan memproduksi kebaikan-kebaikan. Jika iya maka jalankan, jalankan dengan cara yang baik juga. Orang lain tidak punya kendali atas dirimu.

Bukankah Imam Syafi'i pernah menyampaikan, "kamu tidak akan pernah bisa menyenangkan setiap orang. Maka fokuslah pada memperbaiki hubunganmu dengan Allah dan jangan terlalu memedulikan ucapan orang lain".

[Aku sedang berdiskusi dengan aku].